Rabu, 03 Juni 2015

BEDAH & PELUNCURAN BUKU



SEKILAS TENTANG ACARA BEDAH & PELUNCURAN BUKU
“NABI MUSA: 
TAFSIR INDONESIA TERHADAP PENDIRI UTAMA KEIMANAN ISRAEL”

Suasana khas daerah menyelimuti senja di Kapela Fakultas Teologi Universitas Kristen Artha Wacana Kupang. Putra putri calon sarjana teologi yang berbalutkan aneka varian pakaian adat Nusa Tenggara Timur tersenyum manis menyambut para undangan yang hadir dalam kegiatan Bedah & Peluncuran Buku “Nabi Musa: Tafsir Indonesia terhadap Pendiri Utama Keimanan Israel” karangan Dr. Fredrik Y. A. Doeka, ketua Asosiasi Sarjana Kristiani untuk Kajian Islam Indonesia (ASAKKIA) saat ini. Perpaduan irama musik tradisional-kontemporer Indonesia semakin menyemarakkan suasana kegiatan yang berlangsung pada tanggal 27 Mei 2015 tersebut.

Buku “Nabi Musa” merupakan buah tangan Pdt. Doeka yang direvisi dari tesis doktoralnya. Atas kerjasama dengan Kerk in Actie di Belanda, buku ini kemudian dipublikasikan untuk dapat dibaca oleh kalangan luas. Pendekatan lintas iman menjadi inti dalam menonjolkan tokoh Musa dan nilai-nilai moral dari kisah hidupnya bagi masyarakat Indonesia. Alkitab dan Alquran merupakan dua sumber utama yang digunakan, kemudian disusul dengan karangan-karangan anak negeri berupa buku tafsir, komik, buku cerita, dsb. Secara teratur Pdt. Doeka membahas makna tafsir tentang kehidupan Musa dari sisi iman Kristen dan Islam. Kemudian beliau mencoba mangambil suatu titik temu yang dapat dijadikan referensi bersama tentang nilai-nilai moral dari kehidupan Musa. Penulis tiba pada kesimpulan bahwa Musa adalah seorang pemimpin besar yang patut dijadikan teladan lintas iman sebab selain banyak hal dapat dipelajari dari kepribadiannya, kehadiran tokoh Musa sendiri sebagai seorang nabi besar tidak terbantahkan oleh kedua komunitas agama.   


Kagiatan yang disponsori oleh ASAKKIA dan Fakultas Teologi UKAW Kupang ini semakin bermakna dengan kehadiran tiga orang tokoh yang membedah buku Nabi Musa secara menarik. Mereka adalah Pdt. Dr. A. A. Yewangoe (Ketua Dewan Pembina PGI), Romo Dr. J. B. Heru Prakosa, SJ (Dosen Islamologi Universitas Sanata Dharma/Wakil Ketua ASAKKIA), dan KH. Abdul Kadir Makarim (Ketua Majelis Ulama Indonesia wilayah NTT). Didukung pula oleh Pdt. Dr. Mery Kolimon (Direktur Program Pascasarjana UKAW) sebagai moderator yang menyampaikan kesimpulan-kesimpulan religius-edukatif di akhir acara. Kegiatan seperti ini merupakan bagian dari pelaksanaan program aksi ASAKKIA dan akan terus ditingkatkan pada waktu-waktu mendatang.    


Tidak ada komentar :

Posting Komentar